Karakteristik Pasangan Sholeh dan Sholeha
@RS
AR Bunda, Lubuklinggau, 10 Februari 2019
Daurah Pra Nikah
Kupinang Kau dengan Ilmu dan Amal
Materi 2
Karakteristik Pasangan Sholeh dan Sholeha
Oleh : Ustad Abu Muhsin
Manfaatnya :
1. Terjaga
kesucian
2. Kebahagiaan,
ketentraman dan keturunan
CALON PASANGAN YANG SEPERTI APA
YANG ROSULULLAH ANJURKAN?
jika kita ingin mengetahui
jawabannya yuk kita perhatikan hadits beriku.
Dari sahabat yang mulia Abu huroirohعنه
ﷲ
رضي Dari nabi سلم و عليه □ صلى "Wanita Dinikahi karna empat perkara : karna hartanya, karna nasabnya, karna
centiknya dan karna agamanya, pilihlah yang baik agamanya niscaya engkau akan
beruntung".(HR. Imam bukhori (4802) Dan Imam Muslim(1466)
Dari sahabat yang mulia Abu huroirohعنه
ﷲ
رضي Dari nabi سلم و عليه □ صلى "Wanita Dinikahi karna empat
perkara : karna hartanya, karna nasabnya, karna
centiknya dan karna agamanya, pilihlah yang baik agamanya niscaya engkau akan
beruntung".(HR. Imam bukhori (4802) Dan Imam Muslim(1466)
makna hadits:
المعنى من هذا الحديث أن هذه مقاصد الناس في الزواج ، فمنهم من يبحث عن ذات الجمال ، ومنهم من يطلب الحسب ، ومنهم من يرغب . في المال ، ومنهم من يتزوج المرأة لدينها ، وهو ما رغب فيه النبي صلى ﷲ عليه وسلم بقوله : ) فاظفر بذات الدين تربت يداك (
Hadits ini menunjukan bahwa
tujuan kebanyakan orang ketika mereka ingin menikah adalah hal-hal tersebut,
artinya diantara mereka ada yang mencari pasangan yang cantik menawan, adalagi
yang ingin pasangannya itu dari keturunan yang baik dan tersohor, ada juga yang
ingin pasangannya itu banyak hartanya dan ada juga yang ingin pasangannya itu
baik dari sisi agama, namun yang terakhir inilah yang dimotifasi nabi untuk dijadikan pasangan berdasarkan perkataan beliau ( يداك تربت الدين بذات فاظفر ) . "pilihlah
yang baik agamanya
niscaya engkau akan beruntung".
KARNA HARTANYA َها ِل َما ِل )
Artinya, ada wanita yang sudah tua dan dia adalah
janda namun dia adalah saudagar kaya, hartanya melimpah,memiliki usaha yang
banyak kemudian dinikahi oleh seseorang karna hal-hal tersebut.
(KARNA NASABNYAَها ِب َحس ِل َو )
kita telah
mengetahui bahwa nasab(silsilah keturunan)itu berbeda-beda. ada yang lahir dari keturunan yang biasa-biasa saja dan ada juga yang terlahir
dari keturunan yang mulia. bisa jadi orang
yang terlahir dari keturunan yang biasa- biasa
saja ia menikahi
wanita yang terlahir dari keturunan mulia,
agar dia serta keturunannya menjadi orang yang ikut mulia.
(KARNA CANTIKNYA َها ِل َما َج ِل َو )
APAKAH TERCELA JIKA MEMILIH PASANGAN YANG MENAWAN ???
Memilih pasangan yang menawan bukanlah suatu hal
yang terlarang, bahkan jika kita lihat dalil-dalil yang ada justru hal tersebut
dianjurkan.
coba kita lihat hadits-hadits berikut:
1. Dari sahabat yang mulia jabir bin abdillah,
beliau berkata: "Rosulullah bersabda:
"Apabila salah seorang
diantara kalian meminang seorang wanita bila ia bisa melihat apa yang dapat
mendorongnya untuk mebikahinya maka hendaknya ia lakukan.(HR. Abu Dawud)
2.
Dari sahabat
yang mulia Al-Mughiroh bin syu'bah, beliau
berkata:
"Aku mendatangi nabi kemudian aku menyebutkan
tentang wanita yang aku pinang kepada beliau, lalu beliau berkata:"
Pergilah lalu lihatlah dia; karna hal itu akan membuat lebih langgengnya
hubungan Diantara kalian. Terdapat dalam kitab sunan Ibnu Majah kitab an -nikah
3.
Hadits Sahabat
yang mulia Abu humaid, beliau
berkata, Rosululloh bersabda:
4. . " إذا خطب
أحدكم امرأة
فﻼ جناح عليه
أن ينظر
إليها
إذا كان
إنما ينظر إليها لخطبته ,
و إن كانت ﻻ تعلم "
)رواه أحمد(
"jika salah seorang
diantara kalian meminang seorang wanita maka tidak ada dosa untuknya melihat
wanita tersebut, dengan syarat ia melihatnya untuk meminangnya,meskipun wanita
itu tidak mengetahuinya.(HR. Ahmad)
Dari beberapa hadits diatas bisa
kita petik faidah
bahwa tidak mengapa
seseorang memilih pasangan
atau memiliki kriteria pasangan yang cantik menawan,
asalkan hal tersebut
tidak dijadikan satu-satunya tujuan dalam mencari pasangan sehingga tidak lagi
memikirkan bagaimana agamanya, akhlaknya,tutur katanya
dan seterusnya.
(KARNA AGAMANYA َها ِن ِدي ِل َو )
Yang terakhir ini adalah
pilihan yang sangat harus diperhatikan Akhi ukhti, karna ia adalah sebab
datangnya kebahagian dan ketentraman, dan sebaliknya jika tidak diperhatikan
maka akan mendatangkan malapetaka dalam rumah tangga.oleh karena itu pilihlah
pasangan yang kriterianya sebagai berikut.
( 1 ). BERAGAMA ISLAM
BOLEHKAH MENIKAH DENGAN YANG BERBEDA AGAMA ?
nikah beda agama tidak dilarang secara
mutlak. Karena islam membolehkan SEORANG
LAKI-LAKI MUSLIM menikah dengan wanita ahli kitab – yahudi
atau nasrani – yang menjaga kehormatan dan bukan wanita nakal. Allah berfirman,
Pada hari ini Dihalalkan
bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab
itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan
mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman
dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang yang diberi kitab
sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud
menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya
gundik-gundik. (QS. Al-Maidah: 5)
Karena itu, jika ada orang
yang mengatakan bahwa nikah beda agama dilarang dalam islam secara mutlak tanpa
pengecualian, jelas kesalahan dan kedustaan atas nama syariat.
Tapi ingat ini sekedar boleh
bukan anjuran laki-laki menikahi wanita ahli kitab .tentu yang terbaik ketika
kita memilih pasangan adalah pasangan yang seagama dengan kita yaitu beragama
islam karna hal itu lebih selamat.
JIKA WANITA MUSLIMAH YANG MENIKAH DENGAN BEDA AGAMA
BAGAIMANA?
Akhi dan ukhti Sesungguhnya
diharamkan bagi wanita muslimah untuk menikah dengan laki-laki nonmuslim. Allah
berfirman,
Jika kalian
telah mengetahui bahwa wanita (yang datang berhijrah
itu) adalah mukminat
maka jangan kamu kembalikan kepada orang kafir.
Mereka (mukminat) tidak
halal untuk mereka(orng kafir).” (QS. Al- Mumtahanah: 10).
Dengan demikian, jika ada
pernikahan antara wanita mukminah dengan laki-laki nonmuslim maka pernikahan
itu tidak sah (batal), sehingga statusnya bukan suami-istri. Jika terjadi
hubungan, maka itu hubungan di luar nikah, karena nikahnya tidak sah.
jika hamil maka anaknya
dinisbahkan (di-bin-kan) kepada ibunya. Misalnya, Budi bin Wati (ibunya), dan
bukan kepada bapak biologis-nya. Karena hakikatnya, bapak biologis bukanlah
bapaknya. Sehingga anak hasil dari pernikahan yang tidak sah tidak mempunyai
hak waris dan wali dari bapak tersebut.
( 2 ). PEMAHAMANNYA BENAR
Apa maksudnya.? maksudnya adalah
memahami Agama islam
berdasarkan pemahaman para
Sahabat radhiyallahu ‘anhum. Mengapa mesti pemahaman para sahabat
radhiyallahu ‘anhum? Berikut hal-hal yang mendasarinya:
1.
Para
sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan orang-orang yang meraih keridhaan Allah
dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah berfirman:
Orang-orang yang terdahulu
lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya, itulah
kemenangan yang besar.” (Q.S. At-Taubah: 100).
Sisi pendalilan ayat ini
adalah bahwasanya Allah Ta’ala memberikan pujian kepada orang yang mengikuti
para sahabat, Apabila para Sahabat menyatakan sebuah pendapat kemudian diikuti
oleh pengikutnya sebelum ia tahu kebenarannya, maka ia (dianggap) sebagai
pengikut mereka, sehingga wajib mendapatkan pujian atas sikapnya dan berhak
mendapatkan keridhaan Allah.(I’lamul Muwqqi’iin, IV/94- 95 oleh Ibnul Qayyim).
2.
Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam memadukan antara mengikuti Sunnahnya shalallahu
‘alaihi wasallam dan sunnah para Khalifah
yang berjalan di
atas petunjuk. Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-‘Irbadh
bin Sariyyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Kami
pernah dinasihati oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dengan sebuah
nasiat yang amat mendalam, yang
menyebabkan air mata kami berlinang dan hati kami bergetar, lalu seorang
Sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, seakan-akan ini sebagai
nasihat seseorang yang akan pergi,
maka apa pesanmu kepada kami?’ Beliapun bersabda:
‘Aku wasiatkan kepadamu
agar bertakwa kepada
Allah, mendengar dan patuh
(kepada pimpinan) ,meskipun ia seorang budak
dari Habasyah (Ethiopia), karena sesungguhnya
orang yang hidup di antara kamu sesudahkau akan melihat perselisihan yang banyak, maka berpegang
teguhlah kamu kepada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ (pengikutku) yang
mendapat petunjuk, berpegang teguhlah kamu
padanya dan gigitlah dengan geraham-geraham (mu),
dan jauhilah hal-hal
yang diada-adakan (dalam agama) karena setiap yang baru itu adalah
bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya,
dishahihkan oleh Ibnu Majah, demikian
pula Syaikh Albani telah menelitinya).
3 Para sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan
generasi terbaik pada umat ini. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam:
“Sebaik-baik manusia
adalah generasiku (para Sahabat), kemudian
yang datang sesudah
mereka (Tabi’in), kemudian
yang datang sesudah mereka (pengikut Tabi’in), lalu akan datang suatu kaum yang
mana persaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya dan
sumpahnya mendahului persaksiannya.” (Muttafaqun ‘Alaih).
Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani menjelaskan bahwa maksud dari qarnii (generasiku) adalah para
sahabat,
“Tidak diragukan lagi bahwa
yang dimaksud dengan generasi pertama adalah mereka sahabat Nabi shalallahu
‘alaihi wa aalihi wasallam” ( Mausuu’atul Albaani Fiil Aqiidah, VIII/351).
4.
Para
sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan orang-orang yang menyaksikan turunnya
wahyu (al- Qur’an) dan menyaksikan langsung petunjuk Rasulullah yang mulia
shalallahu ‘alaihi wasallam yang dengannya mereka memahami penafsiran wahyu
dengan tepat. Sebagaimana telah dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
“Barangsiapa di antara kalian
mengikuti suatu jejak (sunnah) hendaklah ia mengikuti jejak orang yang telah meninggal, karena sesungguhnya orang
yang masih hidup tidak dijamin
terpelihara dari fitnah.
Itulah mereka para Sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka adalah orang-orang yang paling utama di antara umat ini, hati-hati
mereka paling berbakti, ilmu mereka paling mendalam dan paling sedikit
takallufnya (membebani diri dalam beramal). Mereka adalah suatu kaum yang telah
dipilh Allah shalallahu ‘alaihi wasallam untuk mendampingi Nabi-Nya dan
menegakkan agama-Nya, maka kenalilah akan keutamaan mereka, ikutilah jejak
mereka dan berpegang teguhlah pada akhlak serta agama semampumu, karena
sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.” (Sittu Durar Min
Ushuli Ahlil Atsar hal. 66-67).
4.
Barangsiapa
yang tidak mengikuti jalan yang mereka tempuh dalam hal aqidah,ibadah atau
lainnya maka akan mendapat ancaman yang mengerikan.
Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: “Dan barang siapa
yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang
bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang
telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu
seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An Nisa’: 115)
coba perhatikan firman
allah ta'la:
dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin)
orang yang beriman ketika
nabi diutus siapa? jawabnya para sahabat. maka dari sini hendaknya berhati- hati dan takut orang-orang yang menyelisihi para sahabat dalam beragama.
Demikianlah telah jelas bagi
kita akan wajibnya untuk mengikuti pemahaman para Sahabat radhiyallahu ‘anhum dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah. Masih banyak lagi dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits serta atsar yang menunjukkan tentang
wajibnya dan
keutamaan mengikuti mereka radhiyallahu ‘anhum.
(3) AKHLAKNYA MULIA
Dizaman
kita sekarang sangat sulit mencari pasang yang benar-bemar masuk kepoin ketiga
ini, karna banyaknya perkara
yang merusak akhlak.
tapi jangan khawatir, tetap masih ada ko segelintir orang yang akhlaknya mulia.
TERUS CARA MENDAPATKAN PASANGAN YANG KRITERIANYA
SEPERTI DIATAS GIMANA?
Syaikh utsaimin pernah ditanya
tentang hal tersebut, kemudian beliau menjawabnya, diantara perkataan
beliau:
( 1 ) Hendaknya engkau bersandar kepada
allah dari awal sampai akhir, karna allah berfirman :
Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.(QR.ath thalaq:3).
( 2 ) Berniat
untuk menjaga kesucian diri dengan menikah. nabi bersabda:
.ثﻼثة حق على ﷲ عونهم... فذكر منهم: الناكح الذي يريد العفاف
"Ada tiga golongan orang yang pasti allah
akan membantu mereka. diantara yang disebutkan nabi adalah: " orang
menikah yang menginginkan kesucian diri".
( 3 ) konsultasi kepada orang
yang engkau percaya kebaikan agama dan pendapatnya. allah berfirman kepada
nabinya:
وشا ِو ْر ُه ْم ي اﻷَ ْم ِر ]آل عمران[159:
"bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan" (QS. Ali imron:159)
"bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan" (QS. Ali imron:159)
Demikian...
semoga bermanfaat bagi penulis serta akhi dan ukhti semua,
mohon dima'afkan jika terdapat kesalahan.
Keren artiklenya, Bro.
ReplyDeletemakasih gab
Delete