Berantas Demam Berdarah dengan Pelihara Ikan

Assalamualaikum agan yang berbahagia,
Lagi musim hujan nih. Rentan sekali penyakit menyerang mulai dari mala rindu, liat hujan jadi galau eh ga2 itu bagi agan yang baper aja yang bener seperti flu, demam, bahkan demam berdarah. Gw nulis ini blog teringat saat kkn, saat pembuatan program kerja gw saat itu mikir buat program kerja yang simpel tapi dapat memecahkan permasalahan masyarakat tempat gw KKN dulu. tercetuslah program memberantas DBD dengan pelihara ikan dengan mengajak dan penyuluhan ke masyarakat agar pelihara ikan di tempat-tempat genangan air. DBD ini ga bisa diremehkan gan kalo ga di berantas sampai keakar2nya bisa mengancam nyawa kita. 
Coba tak search dulu referensi tentang DBD. 

Apa itu penyakit DBD?
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae). Ae aegypti merupakan vektor yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae.albopictus juga dapat menjadi vektor penular. Nyamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan (Depkes, 2015).

Kasus DBD
Sepanjang Januari 2016 Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia. Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal. KLB terjadi di 11 Kabupaten/Kota di 7 Provinsi (Depkes, 2016).

Bagaimana siklus penularan DBD?
Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk Aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari. 

Belum ada obat dan vaksin untuk mencegah DBD. Pengobatan terhadap penderita hanya bersifat simtomatis dan suportif, ujar Menkes (Depkes, 2015).

Lebih baik mencegah daripada mengobati dan yang PALING BAIK kita berantas sampai keakar-akarnya masalah DBD ini gan.

Berikut cara pemberantasan sarang nyamuk (DBD) Menurut Kemenkes RI dengan cara 3M Plus
yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan
lain-lain.

Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk seperti ikan cupang, guppy, moly dsb ditaruh ditempat genangan air seperti bak mandi sedikit saja 1-3 ekor agar jentik nyamuk musnah dan insyaallah jika cara 3M plus itu kita terapkan akan bebas dari DBD.

Terimakasih, Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum ^-^ 




Comments

Popular posts from this blog

Cara Agar Cacing Sutera (Tubifex Sp) Awet Untuk Pakan Ikan

Pakan Alami Praktis dan Terbaik untuk Anak (Burayak) Ikan Cupang dan lainnya (Natural Feeds For Larva Betta Fish etc)

Cara Packing (Bungkus) Ikan Cupang (Betta Sp) yang Baik Untuk Pengiriman Luar Daerah/ Luar Negeri